Seperti yang sudah diketahui bahwa untuk bisa berkembang biak setiap makhluk hidup melakukan proses kembang biak yang berbeda – beda. Hal ini juga berlaku pada proses kembang biak hewan. Salah satu jenis hewan yang memiliki proses kembang biak yang cukup unik adalah kupu – kupu. Banyak orang yang masih belum mengetahui tentang proses kembang biak kupu – kupu dari awal sampai akhir.
Untuk bisa berkembang biak, seekor kupu – kupu harus melewati proses metamorphosis. Apakah yang dimaksud dengan metamorphosis tersebut? Metamorfosis merupakan sebuah proses perubahan bentuk atau fisik pada hewan sehingga nantinya hewan tersebut akan menjadi sebuah hewan baru. Secara singkatnya metamorphosis adalah proses kelahiran atau kembang biak yang harus dilalui oleh kupu – kupu.
Pada proses metamorphosis ini terdapat beberapa tahapan daur hidup kupu kupu yang harus dilalui sebelum akhirnya kupu – kupu tersebut bisa terlahir. Kupu – kupu merupakan hewan yang masuk kedalam salah satu spesies serangga, tepatnya ordo Lepidotera yang merupakan serangga yang memiliki sayap yang memiliki sisik ataupun corak. Jenis kupu – kupu sendiri terdapat lebih dari 600 spesies di dunia.
Banyak orang masih belum memahami bahwa dibalik cantiknya kupu – kupu yang berterbangan ternyata kupu – kupu berawal dari sebuah telur kecil. Maka dari itu untuk lebih jelasnya, berikut ini terdapat siklus daur hidup kupu – kupu yang perlu anda ketahui.
- Fase pertama Daur Hidup Kupu – Kupu
Pada fase pertama daur hidup kupu – kupu ini dimulai dari sebuah telur yang ditempelkan kupu – kupu betina pada sehelai daun. Biasanya untuk menghindari pemangsa, induk kupu – kupu akan menempelkan telurnya di bagian bawah daun. Selain itu saat bertelur kupu – kupu betina akan merekatkan telur tersebut dengan cairan dari tubuhnya yang berfungsi seperti lem perekat. Biasanya fase pertama ini akan berlangsung selama 3 – 4 minggu.
- Fase Kedua Daur Hidup Kupu – Kupu
Pada fase kedua daur hidup kupu – kupu ini diawali dengan menetasnya telur dan keluarlah ulat atau larva. Biasanya ulat akan menempel atau hidup pada sebuah pohon atau dahan dan memakan daun hijau agar bisa bertumbuh. Sedangkan untuk perlindungan diri agar tidak mudah dimangsa, ulat ini memiliki zat beracun yang dapat menimbulkan rasa gatal dan alergi pada kulit. Nantinya setelah berukuran sekitar 5 cm barulah ulat siap memasuki fase selanjutnya.
- Fase Ketiga Daur Hidup Kupu – Kupu
Pada fase ketiga daur hidup kupu – kupu ini yaitu proses dimana ulat yang sudah dewasa akan berubah menjadi sebuah kepompong. Nantinya setelah menjadi ulat dewasa ulat akan mengeluarkan benang alami yang akan menutupi seluruh bagian tubuhnya dan membentuk kepompong. Selama menjadi kepompong ini ulat akan berisitirahat dan mencerna tubuhnya sendiri agar nanti bisa keluar dari kepompong tersebut. Proses ulat menjadi kepompong ini akan berlangsung selama 10 – 12 hari.
- Fase Keempat Daur Hidup Kupu – Kupu
Pada fase daur hidup kupu – kupu ini kepompong akan terbuka dan keluarlah seekor kupu – kupu. Cara kupu kupu bisa keluar dari dalam kepompong yaitu dengan menggunakan cairan yang keluar dari dalam tubuhnya sendiri. Nantinya setelah kepompong tersebut melunak, kupu – kupu akan berusa menyobeknya dan keluar dari kepompong tersebut. Namun saat tahap ini kupu – kupu tidak bisa langsung terbang, melainkan harus melewati fase perkembangan dan pengeringan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa terbang.