Pengertian Rayap Dalam Kehidupan

Rayap merupakan serangga sosial yang tergabung dalam bangsa Isoptera dan secara luas dikenal sebagai hama dalam kehidupan manusia. Rayap bersarang di tanah dan memakan furnitur kayu atau rangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga merupakan serangga sosial. Dalam bahasa Inggris rayap disebut juga “semut putih” karena tingkah lakunya yang mirip.

Rayap sebenarnya merujuk pada hewan pada umumnya, meskipun berbagai bentuk diketahui, misalnya pada koloni semut atau lebah sosial.

Rayap tidak memiliki sayap dalam koloni. Namun, beberapa rayap dapat mengambil bentuk bersayap yang muncul dari sarangnya pada malam hari dan terbang menuju cahaya pada awal musim hujan (seringkali merupakan tanda perubahan musim hujan). Bentuk ini dikenal sebagai Laron atau Anai-Anai.

Rayap adalah scammer (pemakan bahan organik yang membusuk), terutama di daerah subtropis dan tropis, dan kemampuannya dalam mendaur ulang kayu dan bahan tanaman lainnya penting untuk keseimbangan ekologi. Rayap hidup berkoloni sebagai serangga sosial. Koloni dewasa dapat terdiri dari ratusan hingga jutaan individu.

Kehadiran rayap pada bangunan merupakan akibat dari pembukaan lahan yang semula merupakan habitat makanannya dan diubah menjadi bangunan tempat tinggal, sehingga mengakibatkan hilangnya sumber makanan bagi rayap.

Namun keberadaan rayap tidak sepenuhnya berbahaya bagi manusia. Ada beberapa peran penting rayap yang sangat berguna sebagai siklus biogokimia dalam ekosistem. Untuk itu, kita perlu lebih pintar dalam mengendalikan rayap dengan memilih kontrol yang ramah lingkungan.

Taksonomi rayap

Rayap merupakan ordo 30 ordo yang tergolong dalam golongan Hexapoda dari suku Arthropoda, yaitu organisme dengan anggota tubuh yang tersegmentasi. Rayap adalah satu-satunya serangga dalam ordo Isoptera. Urutan ini dihasilkan dari kata “iso: sama” dan “ptera: wing” yang artinya serangga mempunyai sayap yang sama karena ukuran dan bentuk dari dua pasang sayap yaitu sayap depan dan sayap belakang (Astuti, 2013) .

Asal dari Isoptera

Rayap adalah serangga Neopteran terestrial paling primitif. Rayap sering dikelompokkan dalam Dictyoptera bersama dengan Blattodea (kecoa) dan Mantodea (mantids). Studi filogenetik terbaru menunjukkan bahwa belalang sembah adalah cabang tertua dari Dictyoptera, meninggalkan kecoa dan rayap sebagai kerabat.

Kecoak paling primitif (Cryptocercidae) berkerabat dekat dengan rayap karena mereka memakan kayu, hidup dalam sistem log terowongan, memiliki flagellata simbiosis di usus belakang, dan hidup dalam kelompok keluarga subsosial kecil di mana 11 ibu berbagi liang dengan satu orang tua sebagai proctodeal Makanan.

Rayap paling primitif (Famili Mastotermitidae) hanya diwakili oleh satu spesies, yaitu Mastotermes darwiniensis, spesies tropis Australia yang baru ditemukan di Gold Coast di Queensland. Rayap ini sangat mirip dengan kecoa, yaitu rayap yang masih bertelur di ootheca. Rayap ini memiliki lima lobus tarsal dan anal yang tersegmentasi pada sayap belakangnya, seperti kecoa.

Karena kesamaan ini, rayap dianggap mengembangkan serangga sosial. Rayap, bagaimanapun, tidak memiliki ciri-ciri kecoa pada umumnya, yaitu tubuhnya yang lebar, datar dengan pronotum yang memanjang di sepanjang kepala sebagai pelindung, sayap depan yang pendek dan tebal yang menonjol sedikit dari ujung perut, dan kaki yang sangat berduri.

Lagi butuh jasa pembasmi rayap medan? Anda bisa gunakan layanan dari Fumida yang sudah trusted di berbagai kota besar Indonesia.

Oleh karena itu, rayap secara morfologis terlihat lebih sederhana dan lebih primitif dibandingkan kecoa. Kecoak berevolusi dengan bentuk tubuh yang lebih kuat yang cocok untuk gaya hidup yang memakan sisa-sisa makhluk hidup yang berbahaya. Rayap cocok untuk hidup di terowongan di atas kayu atau substrat tanah dan untuk mengembangkan integrasi keluarga di tingkat yang lebih tinggi (Astuti, 2013).

Posisi Isoptera di Dictyoptera (serangga)

Hubungan antar ordo dalam kelas serangga, yang telah direkonstruksi oleh berbagai peneliti dalam bentuk pohon filogeni, masih kontroversial. Terlepas dari bukti yang memberatkan saat ini bahwa rayap (rayap) terperangkap dalam kecoak, “Blattaria” membuat paraphyletic. Lokasi pasti rayap pada kecoa tidak pasti, meskipun Cryptocerus merupakan kelompok kerabat yang paling masuk akal (Astuti, 2013).