Teman-teman yang ingin mengetahui ciri-ciri jurnal yang termasuk dalam Scopus bisa merujuk ke artikel berikut untuk informasinya.
1. Gunakan prinsip ilmiah
Ciri pertama jurnal terindeks Scopus adalah penggunaan kaidah ilmiah, artinya terdapat kaidah ilmiah dalam tulisannya. Jika sebuah jurnal tidak memiliki dasar pemikiran ilmiah, maka jurnal tersebut tidak dapat disebut sebagai jurnal ilmiah, hanya majalah atau novel.
2. Gunakan bahasa internasional
Jurnal internasional ditandai dengan penggunaan bahasa internasional atau bahasa yang diakui oleh PBB. Nah untuk United Nations atau bahasa-bahasa Perserikatan Bangsa Bangsa ada 6 bahasa yang disepakati oleh PBB, berikut bahasa Perancis, Rusia, Spanyol, Inggris, Arab, dan terakhir Mandarin .
Baca Juga : Jurnal Scopus Indonesia
3. Nomor terbitan
ISSN adalah singkatan dari International Standard Serial Number. dan sebagai penanda publikasi karya ilmiah secara berkala, baik di media cetak maupun daring (online).
ISSN adalah rangkaian angka, seperti ISBN dalam sebuah buku. Bedanya, ISSN ini untuk artikel yang akan diterbitkan secara internasional. Perlu Anda ketahui bahwa ISSN terdiri dari 13 baris angka.
4. Ada publikasi online
Jurnal keempat yang terindeks Scopus ini ditandai dengan dua publikasi, yaitu artikel tersedia dalam bentuk cetak dan online. Versi online saat ini umumnya disajikan dalam format PDF, memungkinkan pembaca mengunduh versi lengkapnya terlebih dahulu. Tentunya dengan adanya jurnal versi online, komunitas ilmiah juga lebih mudah mengakses jurnal tersebut.
5. Memiliki dewan redaksi
Ciri dari jurnal indeks Scopus kelima ini adalah anggota dewan redaksinya harus berasal dari setidaknya 4 negara berbeda, dan anggota dewan redaksi harus benar-benar ahli di bidangnya masing-masing.
6. Dari berbagai negara
Selain itu, jurnal terindeks Scopus ditulis oleh penulis dari berbagai negara. Dari minimal 2 negara yang berbeda, tujuannya agar jurnal yang bersangkutan bisa disebut sebagai jurnal internasional.
7. Internasionalisasi
Terindeks di database internasional artinya jurnal internasional yang terindeks Scopus harus terindeks oleh database internasional lainnya, seperti web of science atau database internasional lainnya yang akan dipertimbangkan oleh Dewan Pendidikan Tinggi nanti.
8. Ini adalah artikel asli
Jurnal terindeks Scopus selanjutnya ditandai dengan tulisan yang original atau bukan sekedar review. Artikel ilmiah tingkat internasional harus orisinil, valid dan terbukti kebenarannya berdasarkan hasil penelitian. Maka buatlah sebuah artikel ilmiah yang dapat membuktikan kebenarannya.
9. Jurnal bukan dari jurusan
Ciri-ciri jurnal yang masuk dalam Scopus edisi kesembilan bukanlah jurnal departemen. Jadi ini tentu saja berarti bahwa jurnal terindeks Scopus harus diterbitkan oleh berbagai kalangan profesional terkemuka.
10. Posting secara teratur
Publikasi reguler, yaitu jurnal internasional yang terindeks Scopus, tentunya harus terbit secara berkala sesuai dengan jadwal sistematis yang ditetapkan Scopus. Jika sebuah jurnal menerbitkan secara tidak teratur, itu akan tampak tidak profesional.
11. Dirancang untuk menampung hasil penelitian dalam bidang keilmuan tertentu
Ciri jurnal terindeks Scopus selanjutnya adalah dirancang untuk menampung hasil penelitian, artinya jurnal internasional harus kredibel. Agar kredibel, jurnal harus benar-benar berfungsi sebagai tempat yang mewadahi hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu tertentu dan menjadi tempat yang memberi kesempatan kepada peneliti untuk menggali hasil-hasil tersebut. Di luar itu, karya ilmiah nyata adalah tempat para peneliti terjun ke lapangan sendiri dan mengolah datanya sendiri. Ini mungkin salah satu titik terang para peneliti.
12. Indeks DOAJ
Oke, fitur jurnal terindeks Scopus yang terakhir adalah terindeks DOAJ. Perlu Anda ketahui DOAJ atau Directory of Open Access Journals atau Direktori Jurnal Open Access dalam bahasa Indonesia yaitu website yang berisi daftar jurnal open access atau terbuka. Website ini sendiri dikelola oleh Open Access Infrastructure Services.