Sejarah Muharram Jadi Bulan Awal Kalender Hijriah

Saat ini, umat Islam memasuki tahun 1440 Hijriyah. Ini ditandai dengan datangnya bulan Muharram.

Sebagian umat Islam di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, menyebut Muharram dengan Suro. Nama tersebut diambil dari nama hari kesepuluh Muharram, Ashuro.

Baca juga terjemahan surat dalam islam dan kumpulan doa setelah sholat pada tautan tersebut.

Islam menganggap Asyura sebagai hari yang istimewa. Hal yang sama berlaku untuk komunitas Muslim di Jawa.

Mungkin di benak kita ada pertanyaan kenapa Muharram dijadikan sebagai bulan pembuka dalam tahun. Sedangkan jika ada alasan mengapa Muharram menjadi bulan yang mulia, ada bulan istimewa lainnya.

Dikutip dari Islami.co, sejarah mencatat penanggalan Hijriah yang dibuat oleh Khalifah Umar bin Khattab RA. Ya, Umar memang dikenal sebagai pemimpin yang cukup inovatif.

Umar menjadikan hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah sebagai tahun pertama Hijriah. Bukan saat Rasullullah lahir atau saat Rasulullah diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT.

Latar Belakang Penetapan

Tidak dasar. Sebelum melakukan ini, Maimun bin Mahran mengunjungi Umar. Kepada Omar, Maimun mengirimkan dokumen tentang kesepakatan dua orang yang berlaku untuk Sya’ban.

Umar kemudian menanyakan kapan Sya’ban disebutkan dalam dokumen tersebut. “Tahun lalu, tahun depan atau tahun ini?” takone Umar.

Ketidakpastian tahun membuat Umar berinisiatif mengumpulkan beberapa temannya.

Kepada Umar, Umar meminta pendapat tentang pembuatan sistem kalender yang bisa dijadikan patokan mermu’amalah atau perjanjian yang mengikat.

Teman-teman pun memberikan berbagai macam saran. Beberapa menyarankan untuk meniru sistem kalender Persia dan Romawi, sementara yang lain menekankan kelahiran Nabi sebagai tahun pertama.

Begitu pula dengan Ali bin Abi Thalib RA. Putri Nabi menyarankan agar Umar berhijrah itu tahun pertama karena tidak diketahui banyak orang.

Umar pun setuju dengan ide Ali. Akhirnya ditentukan bahwa tahun pertama Hijriah adalah ketika Rasulullah pindah dari Mekah ke Madinah.

Perpindahan itu dianggap sebagai peristiwa besar yang tidak diketahui semua orang. Selain itu, migrasi membawa perubahan besar bagi umat Islam.

Umar juga menetapkan Muharram sebagai bulan pertama dalam setahun. Alasan tidak menyelesaikan pesanan bulan yang menjadi standar saat itu.

Setelah semua proses tersebut selesai, Umar menerapkan penanggalan Hijriah pada tahun ke 16 setelah Hijrah. Saat itu, Umar diangkat menjadi Khalifah selama dua tahun.