Fosil Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia

5 Fakta tentang Manusia Purba yang Sudah Ada Sejak Jutaan Tahun Lalu

Manusia purba adalah manusia yang hidup pada era pra aksara, yakni saat belum mengenal tulisan. Manusia purba memiliki ciri khas berbadan besar dan wajahnya mirip kera atau gorila.

Namun, tahukah anda bahwa ada beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia, antara lain:

  1. Meganthropus Palaeojavanicus

Peneliti kelahiran Jerman-Belanda bernama Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald telah menemukan fosil tulang rahang Meganthropus palaeojavanicus pada tahun 1941 di dekat Desa Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo. Meganthropus atau seringkali disebut dengan Manusia Sangiran adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia. Manusia purba yang ditemukan von Koeningswald ini berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah).

 

Meganthropus palaeojavanicus memiliki ciri badan besar, kening menonjol, dan tulang pipi menebal. Selain itu, memiliki rahang dan gigi cukup besar, kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.

 

Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, fosil manusia purba yang satu ini diperkirakan telah berumur 1.000.000-2.000.000 tahun.

 

Meganthropus palaeojavanicus diperkirakan hidup dengan sistem food gathering (mengumpulkan makanan). Adapun makanan utamanya adalah tumbuh-tumbuhan. Pasalnya, mereka belum mengenal api.

 

  1. Pithecanthropus Mojokertensis

Jenis manusia purba selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus robustus dan Pithecanthropus mojokertensis. Fosil manusia purba yang satu ini ditemukan oleh Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah bendera Raph von Koeningswald pada tahun 1936 di Lembah Sungai Brantas.

 

Jenis manusia purba ini mirip kera, sehingga sering disebut pithe yang artinya kera. Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia purba generasi lebih muda dibandingkan Meganthropus palaeojavanicus.

 

Pada awalnya Andojo mengira tengkorak itu adalah miliki orang utan, sehingga diberi nama Pithecanthropus atau manusia kera. Akan tetapi, von Koeningswald mengenal fosil itu sebagai tengkorak manusia purba.

 

Manusia purba yang ditemukan oleh Andojo ini berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Selain itu, jenis manusia purba ini adalah Pithecanthropus yang tertua.

 

Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, fosil manusia purba yang satu ini diperkirakan telah berumur 30.000-2.000.000 tahun lalu.

 

Manusia purba ini hidup secara berkelompok dan hunting and food gathering (berburu, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan).

 

  1. Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois pada 1890-1992 di Desa Trinil, kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Manusia purba pra aksara ini diketahui hidup sekitar 1 juta sampai 600.000 tahun lalu.

 

Berikut ciri-ciri Pithecanthropus Erectus berdasarkan temuan Eugene Dubois:

  • Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang sangat kuat;
  • Berjalan regak;
  • Tinggi badan berkisar 165-170 cm dengan berat badan sekitar 100 kilogram;
  • Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan;
  • Memiliki kemampuan berpikir yang masih rendah;
  • Volume otak kepala sebesar 900 cc, sementara volume otak manusia saat ini sudah lebih dari 1000 cc dan volume otak kera tertinggi hanya 600 cc.

 

  1. Homo Erectus Soloensis

Manusia purba lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah Homo erectus soloensis. Sesuai dengan namanya, fosil manusia pra aksara yang satu ini ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (NGandong, Sambungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haar, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald, dan W.F.F. Oppenoorts pada tahun 1931-1933. Manusia purba ini diperkirakan hidup pada 900.000 sampai 200.000 tahun lalu.

 

Menurut von Koeningswald dan R. Weidnreich, manusia purba yang satu ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan Pithecanthropus erectus. Bahkan mereka ini sangat layak disebut sebagi homo (manusia). Selain itu, manusia purba ini juga diperkiran sebagai evolusi dari Pithecanthropus mojokertensis atau Homo mojokertensis.