Kebanyakan anak mulai memasuki dunia televisi jauh ketika mereka belum masuk masa sekolah. Ketika anak semakin beranjak tumbuh, terlalu banyak menonton televisi dapat mengganggu aktivitas mereka misalnya aktivitas olahraga, membaca, mengerjakan PR, bermain dengan teman, dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Memang benar televisi memiliki dampak yang baik bagi anak anak. Misal bagi anak yang masih memasuki masa pra-sekolah, televisi bisa membantu mereka belajar mengeja alfabet dari acara tv edukasi. Bagi anak yang sudah sekolah pun dapat mempelajari ekosistem dan habitat hewan tertentu saat acara tv mengenai dunia hewan. Dan para orang tua dapat mengikuti perkembangan berita terkini. Tidak diragukan, televisi dapat menjadi pengajar sekaligus penghibur manusia, terutama anak anak.
Namun disamping efek positif yang ditimbulkannya, terlalu banyak menonton televisi juga menimbulkan dampak negatif bagi anak, diantaranya:
1. Anak yang terus menerus menghabiskan waktunya lebih dari 4 jam sehari di depan televisi cenderung memiliki kelebihan berat badan
2. Anak yang menonton aksi aksi brutal dan kejam cenderung menunjukkan sikap agresif tetapi ia juga mengalami ketakutan seakan dunia itu menyeramkan dan berimajinasi bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi padanya
3. Karakter di televisi sering menunjukkan sikap yang tidak baik dicontoh anak anak, seperti merokok, membolos sekolah, tawuran atau minum minuman keras
Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk memonitor konten program televisi dan memberikan batasan batasan sehingga anak tidak menghabiskan banyak waktu untuk menonton televisi.