Sindrom Antifosfolipid atau antifosfolipid syndrome merupakan gangguan autoimun yang menyerang sel-sel tubuh (fosforlipid) yang berperan penting dalam pembuluh darah dan sistem kekebalan tubuh sehingga kondisi tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel tubuh. Pada kondisi yang normal, antibodi akan menyerang virus atau bakteri yang masuk dalam tubuh. Namun ketika seseorang mengalami sindrom tersebut justru antibodi di dalam tubuhnya merusak sel-sel tubuh sehingga memicu terjadinya penyakit-penyaki komplikasi yang berbahaya.
Dilansir dari alodokter.com, sistem imun yang menghasilkan antibodi akan menjadikan darah lebih kental pada seseorang yang mengalami sindrom APS. Berikut ini 22 gejala umum yang terjadi pada seseorag yang mengidap sindrom antifosfolipid, yaitu:
- Terjadi sumbatan pada pembuluh darah kaki (deep vein thrombosis/DVT) yang ditandai dengan rasa nyeri, bengkak, kemerahan pada kaki dan dapat menjalar ke paru-paru sehingga menyumat aliran darah pada paru-paru.
- Terjadinya komplikasi kehamilan yang ditandai dengan sumbatan pada ari-ari atau pembuluh darah plasenta, kerusakan pada plasenta yang disebabkan oleh antibodi. Efek fatal yang dapat terjadi yaitu keguguran pada kehamilan di usia muda dalam kisaran kurang dari 10 minggu, hipertensi kehamilan, bayi yang terlahir secara prematur, dan bayi meninggal dalam kandungan secara berulang
- Terjadi kesemutan pada bagian lengan dan tungkai kaki
- Timbul gangguan pada sistem saraf yang menyumbat pembuluh darah pada otak. Kondisi tersebut memicu terjadinya sakit kepala yang sering terjadi dalam waktu yang lama, migrain, pikun (dimensa), stroke ringan ( transient ischemic attack/TIA) dan mengalami kejang-kejang.
- Gumpalan darah yang terbentuk secara berlebihan dapat menyebabkan pembekuan darah berkurang sehingga memicu seseorang mudah sekali mengalami perdarahan badan beberapa bagian tubuh, seperti hidung, dan gusi.
- Terjadi pembengkakan pada tungkai disertai dengan timbul rasa nyeri, rasa panas, dan kemerah-merahan
- Tubuh terasa lemas dan kelelahan
- Sering mengalami sakit kepala ringan sampai berat
- Mengalami masalah penglihatan (penglihatan ganda), dan penurunan penglihatan secara tajam, dan terjadi tanpa diduga sebelumnya atau terjadi secara tiba-tiba karena terjadi penyumbatan pada pembuluh darah mata yang memicu oklusi arteri atau vena pada retina
- Terhambat masalah ingatan
- Timbul gangguan bicara sitandai dengan berubahnya cara bicara yang tidak jelas (cadel)
- Gerak tubuh yang tidak seimbang
- Sering terjadi memar karena jumlah sel trombosit yang rendah
- Dada terasa nyeri dan mengalami sesak napas
- Terjadi gangguan pada perut yang ditandai dengan rasa mual
- Tubuh terasa tidak nyaman pada bagian atas, yakni lengan, punggung, leher, dan rahang
- Suit menelan makanan
- Mati rasa
- Kelumpuhan
- Terjadi gangguan pada paru-paru, saluran pencernaan, ginjal, dan kulit kemerahan
- Trombositopenia atau anemia
- Timbul bintik-bintik kemerahan pada kulit
Perlu anda ketahui jika gejala-gejala tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba sebelum didiagnosis oleh dokter, dan dapat seketika gejala tersebut memburuk dengan cepat, serta memiliki tingkat kematian tinggi mencapai 50% pada pengidap sindrom antifosfolipid. Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari sindrom tersebut sangatlah berbahaya dan mengancam jiwa. Segeralah anda mengamati perubahan yang terjadi pada tubuh anda dan mencermati gejala yang ditimbulkan. Jika timbul gejala-gejala tersbeut, segera lakukan konsultasi dan penanganan yang tepat dengan dokter. Untuk mendapatkan berbagai informasi kesehatan terkait dnegan sindrom antifosfolipid tersebut, anda dapat menelusuri berbagai media terkait.